Pelangi Utara, TANJUNG SELOR – Secara klimatologis Kaltara telah memasuki musim kemarau, namun curah hujan yang tinggi masih saja terjada pada Bulan Maret 2021 ini dan diprediksi berlangsung hingga Mei 2021 mendatang. Hal tersebut lantaran Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) saat ini sedang dilanda fenomena La Nina.
“La nina menyebabkan tingginya awan-awan hujan di Kaltara, kalau dibandingkan dengan bulan Maret tahun (2020) lalu, curah hujan bulan Maret pada tahun (2021) ini lebih tinggi dan diperkirakan akan berlanjut hingga bulan Mei 2021. Selain itu berpotensi hujan lebat, angin kencang, dan banjir juga,” jelas Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Selor, Khilmi
Sebagai bentuk antisipasi menghadapi bencana, Pemprov Kaltara menggelar Apel Gelar Kesiapan Penanggulangan Bencana Alam, di lapangan Agatis, Senin (22/03/2021).
Dalam arahannya, Wakil Gubernur (Wagub) Yansen TP menuturkan, potensi bencana alam yang dapat terjadi di Kaltara, seharusnya menjadi bentuk antisipasi dini. Terlebih, saat ini anomali cuaca kerap terjadi.
“Belakangan ini banyak bencana, seperti banjir, longsor, kebakaran, dan lain sebagainya. Cuaca saat ini, juga sudah tidak menentu. Seharusnya, dengan keadaan yang terjadi saat ini, dapat meningkatkan kewaspadaan serta menjadi alasan untuk antisipasi dini,” ungkap Mantan Bupati Malinau Dua Periode ini.
“Memang kita tidak pernah mengharapkan bencana, tapi bencana bisa terjadi kapan saja. Kedepannya tim ini harus difasilitasi dengan kelengkapan yang memadai. Sekarang ada beberapa fasilitas yang telah memenuhi standar, tapi ada juga yang belum. Mudah-mudahan pemerintah daerah dapat segera memfasilitasi,” lanjutnya
Usai memimpin Apel, Wagub Yansen TP bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kaltara Irjen Pol Bambang Kristiyono, Komandan Korem 092/Maharajalila Brigjen TNI Suratno, dan Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala, melakukan inspeksi terhadap transportasi dan alat-alat penunjang, yang biasa digunakan oleh tim penanggulangan bencana.
Kepada awak media, Brigjen TNI Suratno mengungkapkan, potensi bencana yang akan terjadi telah diantisipasi oleh seluruh jajaran.
“Mengenai penanganan (bencana) akan melibatkan seluruh stakeholder di Kaltara. Baik dalam menghadapi banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, maupun kebakaran di pemukiman. Ini memang sedang digalakan, apalagi dari pusat sudah mengadakan rapat koordinasi penanggulangan bencana, itu akan kita tindak lanjuti,” ungkapnya.
Sementara itu Kapolda Kaltara, Irjen Pol Bambang Kristiyono menjelaskan, pemerintah bersama satuan penanggulangan bencana, telah memberikan fokus penanggulangan bencana alam maupun non alam di Kaltara.
“Pihak pemerintah maupun keamanan telah berupaya melakukan antisipasi. Seperti Tahun lalu sudah ditanamkan vetiver sebagai bentuk pencegahan jangka panjang terhadap longsor di Tarakan. Selain itu adanya bantuan perlengkapan juga menjadi tanda kesiapan kami dalam menghadapi bencana,” jelasnya. (IST/PU1)
Add Comment