Pelangi Utara, MALINAU – Gubenur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Drs Zainal Arifin Paliwang M,Hum bersama Dr Yansen TP M, Si melakukan kunjungan kerja yang dimulai sejak Rabu (07/04/2021) hingga Minggu (11/04/2021). Tiga titik lokasi menjadi konsentrasi kunjungan kerja kali ini. Yakni Krayan, Malinau dan Pulau Nunukan.
Usai mengunjungi Kecamatan Krayan Induk dan Krayan Tengah di Kabupaten Nunukan. Kunjungan kerja Gubernur Zainal Arifin Paliwang bersama Wakil Gubernur (Wagub) Yansen TP berlanjut di Kabupaten Malinau.
Selama Dua hari berada di Krayan Induk dan Krayan Tengah, Mantan Wakapolda Kaltara dan Bupati Malinau Dua periode ini menyaksikan langsung kondisi infrastruktur jalan di daerah perbatasan yang dinilai sangat memprihatinkan.
“Kunjungan saya dan Pak Wagub di daerah-daerah ingin melihat secara langsung seperti apa fakta-fakta yang ada di lapangan, terutama masalah jalan,” tegas Zainal saat tiba di Bandara Kol R.A Besing Malinau, pada Jumat (09/04/2021).
“Untuk infrastruktur jalan yang ada di Krayan harus dapat dibenahi. Termasuk jalan tembus dari Krayan menuju Malinau yang kami targetkan di tahun 2023 sudah terealisasi, sehingga jarak tempuhnya tidak perlu lagi 5 sampai 6 hari,” sambung Zainal.
Untuk itu, Pria kelahiran Kota Makassar ini meminta doa dan dukungan seluruh masyarakat Kaltara, khususnya Krayan dan Malinau.
Dirinya juga mengungkapkan, beberapa waktu lalu sempat meminta dukungan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, agar program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) dengan skala besar dapat dilakukan di wilayah Malinau-Krayan.
“Harapannya, dalam pelaksanaan TMMD, nantinya bisa kita arahkan dari Malinau sampai Binuang,” katanya.
Apabila akses jalan Malinau-Krayan terealisasi, gubernur memastikan masalah kebutuhan pokok bagi masyarakat di wilayah Krayan bisa segera berakhir. Termasuk persoalan tingginya harga sembako di Krayan selama ini.
“Selama ini, sembako ke Krayan dikirim melalui transportasi udara. Sehingga mengakibatkan kenaikan harga yang memberatkan warga. Jadi kalau jalan Krayan ke Malinau sudah bisa dilalui, berarti sembako bisa dikirim melalui darat,” terangnya.
“Bisa kita bayangkan semen per-sak di Krayan dibanderol sekitar Rp1,6 juta. Padahal di kota harga semen satu sak itu cuma Rp60 ribu,” sebut Zainal.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen akan berupaya mengatasi masalah tersebut hingga selesai.
“Kalau bisa di Krayan satu harga bukan hanya BBM saja, tapi semua kebutuhan masyarakat bisa sama,” pungkasnya. (IST/PU1)
Add Comment