PelangiUtara.com – Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Samarinda tentunya perlu sokongan anggaran oleh pemerintah dalam realisasinya.
Wakil Ketua III DPRD Samarinda, Subandi mengatakan peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga penting dalam melakukan pembinaan dan pemberdayaan UMKM dengan program-program yang dilakukan, dan menurutnya itu perlu dukungan anggaran agar dapat terlaksana.
Subandi menjelaskan program dengan alokasi dana Rp 100 juta sampai dengan Rp 300 juta setiap RT pertahun dapat mendorong terbentuknya 10.000 UMKM baru di kota Samarinda.
Program unggulan dari Walikota Samarinda, Andi Harun itu akan digulirkan secara menyeluruh pada tahun 2022 mendatang.
“Dari buku yang saya baca, apabila di suatu wilayah ada sedikitnya 2 persen pelaku UMKM yang aktif, itu akan berbanding lurus dengan kesejahteraan di wilayah tersebut akan meningkat, jadi perlu didorong,” ujarnya
Subandi juga menjelaskan pelaku UMKM di Kota Samarinda saat ini sudah lebih dari 3 persen, namun saat ini pelaku UMKM yang aktif belum mencapai 2 persen.
Subandi juga menambahkan perlunya dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah, yang tak hanya menyokong dari segi modal dan biaya, namun juga perlu ada pembinaan terhadap UMKM yang telah terbentuk melalui OPD-OPD terkait
“Kalau saya memahaminya memang keterbatasan anggaran, tetapi harus dialokasikan, kalau dana infrastruktur kita angkanya besar, jangan salah pembangunan di bidang lain juga penting, seperti pendidikan dan kesehatan juga UMKM,” pungkasnya (Pu/ist/jw)
Add Comment