Pelangi Utara – Adanya rencana penataan kembali Polder Air Hitam yang nantinya akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda telah mendapatkan dukungan dari pihak legislatif.
Para anggota dewan menyadari langkah yang dilakukan pemkot Samarinda untuk menertibkan Polder Air Hitam dari pedagang kaki lima (PKL) guna menegakkan kembali aturan daerah soal penataan PKL.
Polder Air Hitam memiliki luas sekitar 6 hektar tersebut memang tidak diizinkan adanya aktivitas berjualan secara liar karena lahan tersebut milik pemerintah, sehingga mulai Kamis (10/03/2022) PKL sudah tidak diperbolehkan untuk berjualan di sekitar atau sekeliling wilayah Polder Air Hitam.
Ketua komisi II DPRD Samarinda, Fuad Fakhruddin menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh tutup mata akan nasib dari PKL yang menggantungkan kehidupannya dari berjualan di area Polder Air Hitam seluas 6 hektar.
Setelah menerima dan mendengar aduan dari PKL pada beberapa waktu lalu, DPRD Samarinda akan mencoba untuk membicarakan terkait beberapa permintaan dari perwakilan PKL agar mendapatkan akomodasi sementara oleh pemkot Samarinda.
“Kita tentunya ingin terus mendorong kegiatan penataan terhadap seluruh persoalan yang ada di Kota Samarinda, untuk dibenahi secara menyeluruh, baik terkait PKL ataupun fasilitas umum lainnya,” kata Fuad, Minggu (13/3/2022).
“Jadi setelah adanya perbaikan, nanti akan coba kita komunikasikan, kita harap mereka (PKL) diberikan lokasi yang cukup untuk berjualan sementara, agar pembangunan dan penataan tetap berjalan sesuai dengan ketentuan, tetapi PKL tidak dilepas dan tetap diberikan solusi,” imbuh anggota dewan dari Dapil Sungai Kunjang itu.
Fuad juga memberikan contoh penataan PKL di kawasan Tepian Sungai Mahakam yang telah berhasil diberlakukan tentunya melalui pembinaan pemkot Samarinda serta adanya partisipasi dari pihak ketiga seperti Bankaltimtara dengan CSR-nya.
Adanya contoh itu diharapkan dapat diberlakukan pula dengan pola yang sama untuk PKL yang ada di Polder Air Hitam yang rencananya juga akan dijadikan objek wisata unggulan di Kota Samarinda melalui kegiatan revitalisasi dan penataan.
“Kita lihat sekarang Polder (Air Hitam) sekarang ini kan kurang layak untuk orang-orang yang suka jogging atau beraktivitas karena rumputnya tinggi dan ada beberapa fasilitas yang rusak, pembenahan bukan sekedar untuk tempat wisata saja, tetapi juga untuk penampung air agar fungsinya bisa lebih maksimal,” tandasnya.
Pemkot melalui Walikota Samarinda telah menjanjikan akan memberikan ruang untuk PKL yang ditata secara lebih teratur dengan adanya kegiatan revitalisasi yang akan dilakukan di Polder Air Hitam. Perihal penertiban PKL yang akan dilakukan oleh pemkot Samarinda, Fua mengharapkan sikap yang sama ditunjukkan oleh pemkot Samarinda untuk dapat menindaklanjuti pelaku usaha dengan skala besar yang melanggar aturan.
“Beberapa usaha-usaha besar yang menyalahi aturan tolong ditindak juga, harapan kita ke depan warga kota Samarinda silahkan melakukan aktivitas jual beli dan ekonomi tetapi dengan tatanan yang sudah diatur,” pungkas anggota Fraksi Gerindra tersebut. (Pu/ist/jrd)
Add Comment