News

Komisi I DPRD Samarinda Menilai Kenaikan Pertamax Kurang Tepat

Pelangi Utara – Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Fuad Fakhruddin menilai kenaikan BBM Pertamax kurang tepat karena masyarakat sedang di masa sulit selama masa pandemi Covid-19.

Menurutnya, kenaikan tersebut berdampak bagi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, namun tidak bisa membantah keputusan RI.

“Kenaikan BBM jenis Pertamax  tidak tepat momenya. Tapi  bagaimana lagi  DPR RI sudah menyetujui kenaikan  tersebut. Saya secara pribadi  menilai kurang tepat, kalau bisa jangan naik dulu,” ujarnya.

Ia mengatakan, jumlah kenaikan harga Pertamax dari PT Pertamina (Persero) dari harga Rp 12.500 menjadi Rp 13.000 per liter terhitung sejak 1 April 2022.

Kenaikan harga Pertamax juga kurang tepat, karena menurutnya masih banyak persoalan yang perlu diselesaikan selaikan kenaikan harga BBM tersebut, seperti terjadinya kelangkaan minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya.

Dikhawatirkan, kenaikan Pertamax akan berdampak kepada pengendara yang akan beralih mengisi BBM di Pertalite yang kemudian juga akan mengalami kelangkaan.

“Ketika langka lagi nah itu kan nanti diikutsertakan kenaikannya,” ujanrya.

Fuad mengaku mendapat banyak keluhan dari masyarakat, tetapi kebijakan tersebut merupakan kebijakan dari pusat sehingga daerah harus turut mematuhi.

“Di satu sisi kita mewakili partai politik. Di sisi lain juga mewakili masyarakat. Tapi pada kenyataannya ketika hak kita bicara kemudian nanti terprotek dengan partai seolah-olah kita berbenturan,” ujarnya.

Baca Juga :  Fix! Ini Perubahan Logo dan Hari Lahir Kaltara

About the author

pelangiutara

Pelangiutara.com menyajikan berita terbaru seputar Ekonomi, Livestyle, Olahraga, Berita Hangat, Live Streamming, Informasi tersaji 24 jam, dapat dinikmati melalui desktop, laptop hingga beragam gadget atau perangkat mobile lainnya.

Add Comment

Click here to post a comment