Pelangi Utara – Setelah terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan ruko dan menyebabkan 7 orang meninggal dunia di Jalan AW Syahranie Samarinda, menjadi perhatian khusus Wakil Ketua DPRD Samarinda, Subandi.
Subandi menyebut, faktor utama insiden kecelakaan yang terjadi pada ruko tersebut karena adanya bensin eceran Pertamini. Insiden tersebut dimulai oleh mobil yang menabrak ruko penjual sayuran yang sekaligus juga menjual bensin eceran.
“Kasus kebakaran satu rumah dan menyebabkan korban jiwa ini ternyata faktor utamanya bukan karena mobil yang menabrak. Tapi bensin yang ditabrak akhirnya menyebar,” ujar Subandi.
Insiden kasus tersebut juga tidak hanya terjadi di Samarinda, namun di kota lain juga pernah terjadi kasus kebakaran serupa yang memakan korban jiwa akibat penjualan bensin eceran menggunakan Pertamini.
“Ada beberapa titik dengan kasus yang sama, kebakaran karena Pertamini. Jadi selangnya itu konslet kemudian menyambar rumah di sekitarnya,” ujar Subandi.
Subandi menyarankan penjualan bensin Pertamini hanya dijual di daerah pelosok, karena berfungsi membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan BBM di pedesaan yang wilayahnya masih belum terjangkau SPBU.
“Ya, harusnya bukan daerah kota gini. Kecuali di Sebulu atau Teluk Dalam di pinggir Makroman gitu, masih wajarlah. Kalau daerah pelosok gitu, kan memang daerah susah minyak,” ujar Subandi.
Add Comment