Memperingati Hari Kartini tiap 21 April, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda menaruh sejumlah sorotan terhadap gosip wanita . Ketua Komisi IV itu menyatakan bahwa upaya pemberdayaan wanita seharusnya sebagai sektor yang ditangani Pemerintah Kota Samarinda.
Terlebih diketahui bahwa pemberdayaan wanita tak jarang berkaitan menggunakan ketahanan famili yg bisa dicapai menggunakan acara-acara berdasarkan pemerintah.
“Pemberdayaan baik melalui pelatihan, pinjaman lunak atau langkah-langkah lainnya tujuannya supaya ketahanan famili sanggup dicapai lantaran wanita lebih berdaya,” ungkapnya.
Program pemberdayaan wanita dikatakan bisa sebagai stimulus penggerak bagi ekonomi famili, terlebih saat masih ada beberapa famili yg terkena PHK sebagai akibatnya memengaruhi ekonomi famili & sebagai penyebab meningkatnya nomor kemiskinan.
“Masih terdapat buruh wanita yang dibayar lebih rendah berdasarkan laki-laki, lantaran asumsi wanita kurang terampil aku kira itu masih terdapat, hanya nir mencuat saja,” ujarnya. “Maka kiprah pemerintah perlu terus ditingkatkan buat memberdayakan wanita , kita pula telah terdapat Peraturan Daerah Nomor dua Tahun 2022 mengenai Pengarusutamaan Gender (PUG) yang mengatur soal ketimpangan ini,” lanjut politisi Partai Demokrat tersebut.
Bahkan keterlibatan wanita pada kursi parlemen masih dikatakan minim & belum menduduki jabatan strategis. Terlebih saat wanita pada DPRD Damarinda belum mencapai 30 % lantaran hanya berada dalam jumlah tujuh orang.
“Di DPRD Samarinda saja anggota dewan wanita hanya terdapat tujuh orang, jumlah itu baru 11 % berdasarkan semua anggota dewan, belum sinkron menggunakan ketentuan pemenuhan 30 %.”
Add Comment