Pelangi Utara – Sebagian masyarakat Kota Samarinda masih beranggapan BBM eceran dalam bentuk botol maupun Pertamini sangat membantu ketika SPBU tutup pada malam hari.
Selama pandemi, SPBU rata-rata hanya buka dari pukul 7 pagi hingga pukul 10 malam saja. Tidak jarang warga Samarinda yang susah untuk mengisi bahan bakar kendaraannya pada malam hari karena SPBU sudah banyak yang tutup.
Subandi menyebut, wacana penertiban BBM eceran akan menimbulkan dilema bagi masyarakat yang masih membutuhkan BBM eceran tersebut dalam bentuk apapun, namun konsekuensi tersebut harus dilakukan agar terhindar dari musibah yang sebelumnya terjadi.
“Memang masyarakat agak kesulitan. Tapi semua ini demi kebaikan bersama karena tingkat risikonya cukup tinggi. Kalau kejadian seperti kemarin, kan mengerikan. Dimana-mana Pertamini menjamur. Saya mendukung saja jika ingin ditertibkan karena aturannya nggak boleh,” ujar Subandi
Subandi meminta Pertamina sendiri agar bisa membuka jam operasioan SPBU hingga 24 jam agar memudahkan masyarakat yang membutuhkan BBM di jam-jam tertentu.
“Harapan saya begitu. Ini harus diingatkan. Dulu kan masih ada SPBU yang 24 jam. Sekarang sudah tidak ada sepertinya. Maka saya mendorong Pertamina untuk mengupayakan 2 hingga 3 SPBU agar bisa buka 24 jam. Supaya masyarakat tidak kesulitan kehabisan BBM tengah malam saat diperjalanan,” ujar Subandi.
Add Comment