Pelangiutara.com – Pengelolaan parkir elektronik yang saat ini dikelola Purusda Varia Niaga dinilai belum optimal, hal ini disampaikan Ketua Panitia II DPRD Samarinda, Fuad Fakhruddin, yang melihat laporan PAD. sampai Juli 2022. belum menunjukkan angka yang signifikan.
Fuad kemudian menegaskan komitmen Perusda Varia Niaga terhadap pengelolaan parkir karena kapasitas BUMN di lapangan tidak sesuai harapan.
“Sebenarnya lahan parkir itu dulunya dikelola oleh Bank BPD Kaltim, tapi sekarang Dishub sudah bermitra dengan Varian Nia,” ujarnya.
Pemindahan koperasi tersebut kemudian menyebabkan Bank BPD Kaltim menarik diri dan kemungkinan besar peralatannya juga disita.
Pihaknya juga menduga selama masa transisi tidak ada koordinasi antara Dishub Samarinda dengan Bank Kaltim, termasuk koordinasi dengan Komisi II DPRD Samarinda.
“Meskipun itu urusan dan kewenangan walikota, kita harus saling berkoordinasi, juga dengan Bank Kaltim, terkait PAD,” tegasnya.
Sejak awal pihaknya menuntut agar e-parking Pankki Kaltim, karena dinilai lebih rela keluar dari Varia Niaga yang dianggap syarat terlalu wajib untuk menyelenggarakan e-parking.
“Mereka juga berharap pendapatan dari parkir elektronik masuk ke Bank Kaltim,” ujarnya.
“Jangan terlalu banyak berurusan, lebih baik berkonsentrasi, tetapi dapatkan lebih banyak,” lanjutnya.
Oleh karena itu, politisi Gerindra ini ingin menjadikan Varia Niaga lebih kreatif dan inovatif dengan transisi sehingga dapat menghasilkan pendapatan sesuai dengan kemampuan sumber dayanya.
Add Comment