Pelangi Utara – Unjuk rasa lain yang dilakukan Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Samarinda dilakukan di depan gedung DPRD Kota Samarinda. Massa pengunjuk rasa yang membawa pengeras suara dan plakat mengecam kenaikan subsidi bensin, juga mengecam penggunaan kekerasan oleh aparat penegak hukum terhadap protes kenaikan harga BBM yang terjadi di seluruh Indonesia.
“Banyak sekali oknum yang tidak pro kepada masyarakat. Hari ini orang-orang yang berada didalam gedung pemerintahan sangat membuat rakyat menderita. Kondisi rakyat belum pulih dengan pandemi Covid-19, tetapi pemerintah menyiksa lagi dengan menaikkan harga BBM bersubsidi. Apakah ini yang bilang kebebasan demokrasi? Apa ini merdeka kalau rakyat sengsara,” kata Rahim.
Selain itu, pengunjuk rasa masuk ke halaman DPRD Samarinda dan berkumpul dengan pejabat setempat. Peserta demo meminta agar DPRD Samarinda mengindahkan suara rakyat, menurut Fahry Krisna Alcantara, koordinator aksi.
“Jika hari ini tidak ada anggota dewan yang hadir menemui massa aksi, maka kami akan hadir lagi dengan jumlah yang lebih besar,” tegasnya.
Add Comment