Pelangi Utara – Inspeksi dadakan (sidak) dilakukan Angkasa Jaya Djoerani, Ketua Komisi III DPRD Samarinda, dan timnya untuk memeriksa retakan di bagian flyover di Jalan AW Syahrani – Ir Juanda. Saat pemeriksaan diverifikasi sebelumnya, Angkasa mengatakan selesai sesuai janji. Warga Samairinda takut runtuhnya infrastruktur. Pihaknya mengundang OPD teknis terkait, PUPR Samarinda, untuk ikut serta dalam evaluasinya. Angkasa memastikan flyover yang dibangun pada 2017 itu masih dalam kategori aman untuk dilalui pengemudi setelah melakukan pemeriksaan silang bersama.
“Kami lihat di media ada sorotan. Tetapi jadi hal yang serius ketika ada kekhawatiran dari masyarakat. Jadi kami mengundang PUPR juga. Secara teknis, disampaikan PUPR, konstruksi tidak ada pengaruhnya dan dipastikan aman karena yang retak hanya berfungsi menutupi kolong jembatan flyover,” ucap Angkasa.
Namun, anggota PDI-P tersebut meminta agar PUPR atau Pemkot Samarinda dalam hal ini segera menindaklanjuti dan melakukan modifikasi agar tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
“Kita harapkan hal-hal seperti ini, yang tidak indah dipandang oleh mata untuk segera diperbaiki,” tegas Angkasa.
Sedangkan retakan terjadi saat tanah yang digunakan masih basah, menurut Budy Santoso, Kepala Bina Marga Dinas PUPR Samarinda. Sehingga setelah kering, ada lubang yang tertinggal yang menyebabkan sabuk besi selip. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, pikir Budy sambil menguatkan diri. Konsep infrastruktur, kata dia, sengaja diblokade tanpa tiang agar tidak ada warga yang tinggal di dekatnya.
“Karena bagian jembatan yang retak ini sebenarnya merupakan konsep bangunan supaya tidak ada orang yang tinggal di bawah jembatan, agar tidak kelihatan kumuh. Tapi tetap kami bongkar supaya warga semakin yakin. Keretakan jembatan tidak ada kaitannya pada pondasi jembatan,” jelas Budy.
Add Comment