Tanjung Selor, Pelangi Utara – Setelah peletakan batu pertama Maret 2022 lalu, kini Pastori Gereja Toraja Jemaat Sion Tanjung Selor telah selesai dibangun yang ditandai dengan pelaksanaan ibadah syukur dan diresmikan oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. Yansen TP, M.Si, Sabtu (1/4/2023).
Ketua Panitia Pembangunan Pastori Gereja Toraja Jemaat Sion Tanjung Selor dr. Medianto Rombetasik, Sp.B.FINACS mengucapkan terima kasih kepada Wagub Kaltara Yansen TP yang telah memenuhi undangan ibadah syukur dan peresmian pastori.
“Terima kasih pak sudah memenuhi undangan kami sama seperti bapak berjanji tahun lalu bahwa setelah satu tahun kemudian saya akan datang untuk menyaksikan dan meresmikan pembangunan pastori ini. Puji Tuhan sudah selesai pak,” ucap ketua panitia menyampaikan laporan.
Terima kasih itu ketua panitia sampaikan karena atas motivasi Wagub buat dirinya secara pribadi dan semua warga jemaat Gereja Toraja Jemaat Sion Tanjung Selor sehingga pastori bisa terbangun dalam tempo satu tahun sejak peletakan batu pertama yang di mana waktu itu juga langsung dilakukan oleh Wagub.
Pada waktu itu, lanjut dr. Medianto, Wagub memotivasi panitia pembangunan, terkhusus dirinya sebagai ketua agar jangan takut melihat besaran angka-angka dalam rencana anggaran belanja pembangunan, sebab Tuhan pasti akan bekerja.
“Puji Tuhan anggaran yang kita rencanakan kurang lebih Rp 765 juta dan manusia hanya merencanakan tetapi Tuhan punya rancangan sehingga tidak sampai biaya seperti itu, dalam pelaksanaannya sampai selesai kurang lebih Rp 612 juta. Tuhan maha baik,” katanya.
Ketua panitia mengaku beberapa kali bertemu Wagub dan selalu memotivasi serta memberikan dukungan dengan menegaskan bahwa siapa lagi yang akan membangun kalau tidak dari semua jemaat terlepas adanya sumbangan dari luar yang merupakan sebuah motivasi saja.
Sehingga dengan motivasi itu sumber pendanaan pembangunan bersumber dari warga jemaat dan tentu semua warga jemaat turut berperan dalam pembangunan pastori. “Ada yang membawa ayam, ada yang membawa hasil pertanian dan yang terakhir kemarin ada yang membawa pisang beberapa tandan dan setelah dilelang itu menjadi Rp 1 juta lebih dari hanya hasil kebun,” ungkapnya.
Atas telah selesai dan diresmikannya Pastori Gereja Toraja Jemaat Sion Tanjung Selor, Wagub Kaltara Yansen TP mengucapkan selamat dan ia percaya bahwa terbangunnya pastori karena ada semangat kebersamaan jemaat.
“Saya ucapkan selamat kepada panitia dan jemaat yang telah luar biasa menunjukkan semangat membangun pastori ini,” ucap Wagub Yansen TP saat menyampaikan sambutan di acara ibadah syukur dan peresmian pastori yang turut dihadir oleh Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala, SE, M.Si.
Dikatakan Wagub, tidak banyak hal yang ia sampaikan, harapannya tentu agara semua merenungi hakikat sebagai masyarakat bangsa, khususnya sebagai umat Kristen dalam bagaimana mewujudkan pembangunan.
Sering, lanjutnya, orang menerjemahkan pembangunan itu hanya berkaitan pada lingkup pemerintah bangsa dan negara, tetapi sesungguhnya pembangunan itu meliputi seluruh aspek kehidupan bangsa. Termasuk gereja.
Oleh sebab itu, diharapkan tidak boleh lagi membedakan antara satu dengan yang lainnya kelompok masyarakat, organisasi, suku bangsa maupun gereja. Karena semua itu merupakan kesatuan dalam membangun bangsa dan negara.
“Gereja Toraja merupakan satu kesatuan dari gereja-gereja yang lainnya dalam membangun bangsa dan negara kita, membangun Provinsi Kaltara, membangun Kabupaten Bulungan,” kata Bupati Malinau periode 2011-2021 ini.
Melihat semangat jemaat Gereja Toraja Jemaat Sion Tanjung Selor dalam melaksanakan pembangunan gereja maupun pastori, Wagub berharap semangatnya bisa menyebar kepada jemaat-jemaat lainnya. Sehingga pada akhirnya bisa melihat nuansa, gairah semangat pembangunan di seluruh lingkup gereja seperti yang ada.
Dalam mensukseskan sebuah pembangunan tentu menguji kebenaran dari sebuah tekad dan semangat. Kalau membangun atau melakukan sesuatu yang pertama dipikirkan pasti uang dan bagaimana membeli material. Kalau berpikir seperti itu pastinya akan merasa berat.
“Kalau berpikir seperti itu (uang) percaya pasti berat hati kita. Berat. Oleh sebab itu saya katakan kepada pak ketua panitia, pak dokter jangan pikirkan besarnya angka-angka itu. Yang utama adalah bagaimana gerakan hati kita dan gerakan semangat kita,” tutur Yansen mengingat ketika dia memberi motivasi kepada ketua panitia pembangunan saat peletakan batu pertama tahun lalu.
“Kita membaca firman Tuhan, bahkan setiap hari kita mendiskusikan firman Tuhan, tetapi tidak pernah hidup sesuai dengan firman Tuhan. Buktinya kita banyak takut mengeluarkan biaya dari kantong kita untuk sesuatu yang tujuannya adalah untuk melayani. Nah saya bersyukur jemaat Gereja Toraja telah mempraktikan kehidupan tidak hanya membaca firman Tuhan, tapi telah menjalani kehidupan sesuai dengan firman Tuhan,” imbuhnya.
Karena itu, Wagub mengucapkan terima kasih kepada jemaat Gereja Toraja yang telah memberi satu bukti bahawa sederhananya membawa hasil pertanian dan peternakan seperti pisang, jagung, ayam dan sebagainya bisa membangun pastori. Itulah menurutnya hasil karya gerakan hati dan ruhnya jemaat dalam membangun.
“Segala sesuatu di bumi ini karya Tuhan. Kalau kita percaya pada Tuhan, apa yang kita pikirkan dan takutkan? Yang penting ada gerakan hati kita memberi dari apa yang kita miliki. Bukan dari banyaknya, tetapi apa yang kita miliki. Ingat pesan saya, jangan melihat angka, tapi lihat gairah semangat kita membangun. Pasti kesatuan jemaat Gereja Toraja yang besar ini akan menghasilkan karya besar,” pungkasnya. (PU3)
Add Comment