Tanjung Selor, Pelangi Utara – Akhir bulan April lalu telah diresmikan kilang mini Liquefied Natural Gas (LNG) pertama di Indonesia yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kilang yang dimiliki oleh PT. Kayan LNG Nusantara ini menambah daftar investasi industri besar yang masuk di Bumi Benuanta.
Sebelumnya, investasi industri besar yang masuk di Kaltara terlihat dengan di-groundbreaking-nya Kawasan Industrial Park Indonesia (KIPI) Tanah Kuning – Mangkupadi oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo di Kabupaten Bulungan, (21/12/2021).
Kemudian groundbreaking Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk berkapasitas 1375 MW yang juga dilakukan oleh Presiden Jokowi di Kabupaten Malinau (1/3/2023) lalu. Sedangkan kilang mini LNG milik PT. Kayan LNG Nusantara dengan nilai investasi Rp. 2 Triliun dan berlokasi di Desa Tanah Merah Barat, Kabupaten Tana Tidung ini diresmikan oleh Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal A. Paliwang, SH, M.Hum.
Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Dr. Yansen TP., M.Si meresmikan Kilang mini Liquefied Natural Gas (LNG) yang berada di Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung, Ahad (30/4/2023). Kilang mini LNG milik PT Kayan LNG Nusantara ini, menjadi yang pertama di Indonesia.
“Indonesia, khususnya Kaltara akan terbantu dari pasokan energi dan devisa dengan hadirnya kilang mini LNG ini. Hal itu berdasarkan penghitungan produksi LNG kisaran 22 juta kubik per hari (MMSCFD). Jika selama 20 tahun dapat mencapai 154 MMSCFD,” ujar Gubernur Kaltara Zainal A. Paliwang.
Gubernur Zainal Arifin Paliwang berharap ke depan, PT. Kayan LNG Nusantara dapat menambah kapasitas produksi. Yakni dengan membangun train kedua serta juga mengharapkan PT Pertamina dan Medco terus melakukan eksplorasi agar produksi bertambah dan kilang mini LNG ini dapat beroperasi dalam jangka waktu sampai dua puluh tahun bahkan lebih.
Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Dr. Yansen TP, M.Si yang turut hadir serta mendampingi Gubernur pada acara commissioning kilang LNG PT. Kayan LNG Nusantara menegaskan kehadiran kilang mini LNG pertama di Indonesia ini sangat strategis sekali dalam kapasitas kebutuhan masyarakat, karena sangat dibutuhkan saat ini. Menurutnya, tentu ini juga merupakan sebuah peluang yang sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi di Kaltara.
“Saya kira ada beberapa aspek yang menonjol menjadi perhatian kita, seharusnya adalah bagaimana industri besar ini memberi pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang ada di sekitar industri, khususnya Kabupaten Tana Tidung dan bagaimana ini juga memberi pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kaltara secara menyeluruh,” ujar Yansen TP.
Tentu dengan adanya industri LNG ini diharapkan memantik terjadinya akselerasi pembangunan ekonomi di Kaltara. Sebab, pembangunan industri gas ini menyedot biaya sampai Rp 2 triliun lebih. “Artinya ini sudah skala nasional ya, sehingga harus kita manfaatkan dengan baik,” katanya menilai dari sisi ekonomi.
Kemudian dari sisi industri, lanjutnya, ini suatu kegembiraan, secara khusus untuk wilayah Kaltara tentunya tidak ada lagi masalah di bidang gas LNG. Sehingga diharapkan nanti bisa dikelola lebih lanjut dengan harapan tidak hanya diekspor dalam bentuk yang seperti sekarang, tapi bisa diolah dalam bentuk lainnya di Kaltara.
“Kita harapkan berkembang dan ada teknologi yang bisa mengelolanya sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat Kaltara sendiri,” harap Bupati Malinau periode 2011-2021 ini.
Kemudian dari sisi sosial kemasyarakatan, kata dia, tentu yang diharapkan ada kebanggaan karena sudah muncul beberapa sektor ekonomi industri besar yang terjadi di Kaltara, seperti di KIPI yang boleh dikatakan luar biasa besar skalanya. Kemudian PLTA di Mentarang Induk yang sudah di-groundbreaking oleh Presiden Jokowi, dan juga sudah commissioning-nya kilang mini LNG.
“Jadi ada tiga (industri besar). Oleh sebab itu, ya tentu ini menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kaltara memiliki industri-industri yang besar berskala besar yang kita harapkan nanti bisa memberi motivasi dan semangat bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial kemasyarakatan di Kaltara,” tuturnya.
Dengan adanya tiga investasi industri besar tersebut dan melihat potensi Kaltara ke depan di mana Presiden Jokowi sempat melontarkan bahwa Kaltara adalah masa depan Indonesia maka sangatlah wajar.
“Saya kira sangat wajar (Kaltara Masa Depan Indonesia). Karena kalau dulu kan mungkin hanya Pulau Jawa atau Sumatera saja, itu masa lalu. Sekarang masa kini dan ke depan ya tentu Kaltara salah satu diantaranya Kalimantan, sebagai bagian dari Kalimantan,” ungkap Wagub.
Menurutnya penilaian itu tidak salah, karena memang potensi Kaltara sangat besar sekali. Wilayahnya besar dan keanekaragaman potensi juga sangat besar. Baik sumber daya alam berupa batu bara, emas, kemudian kandungan lainnya, dan alamnya juga menyediakan flora dan faunanya yang luar biasa.
“Jadi saya kira ini suatu hal yang tidak sekadar diucapkan, tetapi memberi jaminan yang pasti karena ada kenyataan memang luar biasa. Kita harapkan nanti kearifan kita mengelolanya. Jangan karena kita bangga, bahagia dan senang memiliki potensi besar ini tetapi kita tidak punya kearifan untuk mengolah,” tegasnya mengingatkan.
Kembali ditegaskan pria yang punya akronim nama YTP ini, kekayaan yang dimiliki Kaltata harus dijaga dengan baik. Harus ada kearifan mengelolanya sehingga tetap menjadi potensi besar untuk semua masyarakat, bangsa dan negara.
“Kalau hari ini kita punya keyakinan Kaltara menjadi Indonesia kini dan masa depan, maka kelola dengan baik agar betul-betul terwujud dan terjadi Kaltara masa depannya Indonesia.” pungkasnya. (PU3)
Add Comment