TANJUNG SELOR, Pelangi Utara – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. Yansen TP, M.Si dalam upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) menegaskan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara agar pelaksanaan peringatan Harkitnas tak seremonial semata, tapi menyadarkan diri sebagai penggerak pembangunan dan perekat persatuan bangsa.
“Rekan-rekan ASN, (Harkitnas 1908) 115 tahun kemudian, hari ini, kita adalah bagian dari warga masyarakat Kaltara yang tentu saya sebagai bagian kepemimpinan daerah mengharapkan kesadaran kita bahwa kebangkitan itu bukan seremonial semata, tapi itu adalah kesadaran diri kita sebagai ASN penggerak pembangunan dan perekat persatuan bangsa,” ujar Wagub Kaltara Yansen TP dalam amanatnya usai membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia, Senin (29/5/2023).
Walaupun hidup dalam keberagaman budaya dan suku bangsa di Kaltara, bukan menjadi masalah. Tetapi, kata Wagub, menjadi sebuah kebanggaan bagi kita walaupun berbeda-beda, tapi bisa bersatu membangun Kaltara. Hal ini, lanjut dia, karena kita sadar bahwa masa depan bangsa ini ada di tangan kita sendiri.
Nah untuk itulah ia mengingatkan para ASN maupun non ASN agar sekecil apapun tugas dan tanggung jawab dalam status di organisasi perangkat daerah (OPD) atau di lingkungan masyarakat masing-masing, untuk sadar karena merupakan bagian dari semangat membangun bangsa dan negara, semangat membangun Kaltara.
“Pangkat dan jabatan memang menandai kita, tapi hati, jiwa dan pikiran kita, itulah sesungguhnya melandasi perjuangan masing-masing,” tegas Wagub Kaltara penulis buku berjudul Kaltara Rumah Kita ini.
Oleh sebab itulah, lanjutnya lagi, berilah yang terbaik dari apa yang dimiliki untuk mewujudkan cita-cita Kaltara yang berubah, maju dan sejahtera. Demi keberlanjutan pembangunan Kaltara hari ini dan masa yang akan datang.
“Ini pesan dan harapan saya kepada kita semua. Semoga ini menyadarkan kita bahwa Kebangkitan Nasional bukan seremonial semata, tapi meyakinkan diri kita semua hari ini bahwa kita mampu berbuat lebih baik untuk masa-masa yang akan dating,” ucapnya.
Sebelumnya, Wagub juga menegaskan bahwa Kebangkitan Nasional memiliki makna strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan demikian juga tentunya bagi Kaltara. Perlu dipahami bersama Kebangkitan Nasional tidak hanya ditandai dengan Kebangkitan Nasional pada tahun 1908 tapi ada rentetannya.
Sejarah bangsa kita, kata Wagub, jelas dan tegas menyampaikan betapa jauh sebelum kemerdekaan, bangkit kesadaran anak-anak bangsa di berbagai level kehidupan masyarakat bangsa di mana ketika itu bangsa Indonesia masih dijajah oleh penjajah.
Atas bangkit kesadaran dan perasaan yang sama tentang nasib bangsa yang masih dijajah dan ada tekad serta semangat bangsa, maka ketika itu pemuda-pemudi memperjuangkan nasib bangsanya dan patut disyukuri, Tahun 1908 luar biasa tumbuh gelora semangat melalui peristiwa penting berdirinya Budi Utomo.
Dari itu, sebutnya, menyadarkan kita semua bahwa kita adalah satu bangsa, Bangsa Indonesia. Dengan peristiwa inilah penting dipahami bersama, bahwa bangsa Indonesia itu jauh tumbuh sebelum kemerdekaan.
Pada tahun 1928, atau 20 tahun setelah 1908 juga terjadi peristiwa penting yaitu sumpah pemuda. Dari itu bangkitlah kesadaran pemuda dari berbagai pulau, dari berbagai kalangan etnis bangsa bersatu menyatakan dirinya sebagai bangsa Indonesia berbahasa yang satu, bertanah air yang satu.
“17 tahun kemudian, tumbuhlah kesadaran utama bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan kita. Sejak itulah kita menjadi satu bangsa dan negara yang berdaulat penuh melindungi segenap tumpah darahnya dan mewujudkan cita-cita bangsa,” tuturnya. (PU3)
Add Comment