Ekonomi Pemerintahan

Diibaratkan Gadis Cantik, Krayan Jadi Primadona

PRIMADONA: Wagub Kaltara Yansen TP dan Bupati Nunukan Asmin Laura ketika meninjau stan-stan pameran HPO Dataran Tinggi Krayan ke-7

KRAYAN SELATAN, Pelangi Utara – Punya potensi alam dan budaya yang luar biasa, Krayan yang berada di Kabupaten Nunukan menjadi primadona. Karena itu, pemerintah dan masyarakat bersama lembaga adatnya konsisten menjaga dan mengembangkan wilayah yang tepat di daerah perbatasan Indonesia – Malaysia.

“Daerah ini (Krayan) merupakan daerah yang boleh dikatakan primadona bagi Kabupaten Nunukan bahkan Kalimantan Utara (Kaltara) dan Indonesia,” ujar Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Dr. Yansen TP, M.Si pada acara penutupan peringatan Hari Pertanian Organik (HPO) Dataran Tinggi Krayan ke-7, Rabu malam (24/5/2023).

Kondisi geografis Krayan, sebut Wagub, berada di ketinggian 2000 Meter MDPL dan juga memiliki panorama alam yang indah. Banyak daerah yang berada di perbatasan dan ketinggiannya sama, tetapi menurutnya memiliki panorama yang berbeda.

Seperti halnya di Long Layu, Krayan Selatan sebagai tuan rumah HPO ke-7, sepintas kalau dilihat seperti dipagari oleh gunung dan diselimuti oleh awan serta langit biru yang indah. Suasana malam hari yang begitu sejuk, juga luar biasa.

“Ini merupakan cermin dari sebuah daerah yang memiliki keunggulan dan keunikan tertentu. Lebih dari itu daerah (Krayan) ini juga ditutup oleh kawasan hutan yang sangat virgin dan memiliki keunggulan hayati, flora dan faunanya luar biasa,” ungkapnya.

Demikian juga, lanjut Wagub, Krayan juga memiliki sungai-sungai yang semua menyebar dan tidak hanya itu saja, Krayan yang dikenal dengan beras Adan yang super enak dan garam gunungnya ini memiliki keragaman budaya yang unik dan khas.

Kepada Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura, SE, MM, Ph.D yang turut hadiri, Wagub Kaltara kelahiran Pa’Upan, Krayan Selatan 63 tahun silam ini menyebutkan 89 desa yang ada di Krayan punya keunikan masing-masing. Di mana, ada 42 kelompok bahasa tergabung dalam 4 induk bahasa dan 4 induk bahasa ini pun juga memiliki keberagaman dan keunikan.

Baca Juga :  Dibiayai 80 Persen Jemaat, Wagub Apresiasi Pembangunan Pastori GKII Nawang Baru

“Jadi oleh sebab itu saya kira ini sesuatu yang sangat impresif, sangat menyenangkan, sangat berkesan jika ini kita eksploitasi dengan baik,” kata suami Ping Ding ini.

Dan lebih dari itu, lanjutnya, Krayan juga memiliki kearifan lokal yang juga sangat luar biasa kayanya. Ia mengaku tidak berlebihan mengatakan itu, karena bisa dilihat dan diamati dari stan-stan pameran yang ada pada acara peringatan HPO. Daerah lain mungkin juga ada seperti Krayan, namun Krayan berada di perbatasan nun jauh di ujung negeri.

“Kita bisa melihat berbagai macam produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat di daerah ini. Ini merupakan sebuah keunggulan yang saya harapkan harus menjadi kajian dan perhatian kita,” tuturnya.

Bupati Nunukan Asmin Laura mengatakan bahwa Krayan ibarat gadis cantik yang menarik setiap orang yang memandanginya, baik keindahan alam, hasil pertanian yang khas, kesejukan serta keramahtamahan masyarakatnya telah menjadi magnet tersendiri yang menarik siapapun untuk datang kembali berkunjung ke Krayan.

Tapi selayaknya gadis cantik, Krayan juga terus menerus digoda oleh berbagai rayuan yang menghanyutkan di tengah derasnya arus informasi sekarang ini. Namun ia yakin godaan untuk mencoba menggunakan pupuk buatan atau obat-obatan yang konon membuat hasil pertaniannya menjadi melimpah pastilah sangat besar sekali, tapi tidak menggoyahkan pendirian masayarakat.

“Namun kita pantas berbangga semua godaan itu tidak mampu menggoyahkan iman masyarakat kita di sini. Mereka memilih tetap bertahan meskipun hanya panen sekali dalam setahun ketimbang memakai pupuk buatan atau obat-obatan yang mengandung bahan kimia yang bakal merusak lingkungan,” ujar Bupati Nunukan Asmin Laura.

Untuk itu, ia sangat mengapresiasi keteguhan dan konsistensi tersebut karena ia bisa membayangkan di tengah suasana dunia yang saling berlomba mengembangkan sistem pertanian modern, ternyata masih ada sebuah komunitas di dataran tinggi Kalimantan yang begitu teguh dan kokoh bertahan menerapkan pola pertanian warisan leluhur demi menjaga kelestarian alamnya.

Baca Juga :  Dibuka Gubernur, MTQ ke VIII Kaltara jadi Sarana Perekat Ukhuwah

“Mereka saling menjaga dan saling mengingatkan antar satu dengan yang lain. Karena sekali satu orang saja menggunakan pupuk buatan dan bahan-bahan kimia, maka yang lainnya akan segera menyusul dan selanjutnya kita tinggal menunggu hancurnya ekosistem yang selama puluhan tahun kita jaga dan kita pertahankan,” tuturnya.

Maka dari itu, menjadi kewajiban bersama untuk terus mendorong agar konsistensi itu dapat dipertahankan dan diwariskan kepada anak cucu kelak dan jangan membiarkan masyarakat menghadapi cobaan sendiri.

“Kita harus dapat menjamin bahwa kesejahteraan masyarakat kita terus menjadi fokus dan perhatian kita semua,” tegas Asmin Laura yang saat ini menjabat periode kedua Bupati Nunukan ini. (PU3)

PRODUK LOKAL: Wagub Kaltara Yansen TP bersama Bupati Nunukan Asmin Laura saat mengunjungi stan-stan pameran HPO Dataran Tinggi Krayan ke-7

About the author

pelangiutara

Pelangiutara.com menyajikan berita terbaru seputar Ekonomi, Livestyle, Olahraga, Berita Hangat, Live Streamming, Informasi tersaji 24 jam, dapat dinikmati melalui desktop, laptop hingga beragam gadget atau perangkat mobile lainnya.

Add Comment

Click here to post a comment