TANJUNG SELOR, Pelangi Utara – Sebagai penulis buku, Dr. Yansen TP, M.Si diundang oleh Pemuda Interupsi Institute untuk berdialog dengan para pemuda, mahasiswa dan pelajar soal Demokrasi, Anak Muda dan Pemilu 2024 bertempat di Cafe Road House, Jl. Katamso, Tanjung Selor, Kamis malam (8/6/2023).
Atas undangan dan bisa berdialog publik dengan anak-anak muda, Yansen TP mengaku bahagia, karena pemuda adalah masa depan bangsa, apalagi di Tahun 2045, Indonesia mendapat bonus demografi di mana penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif.
“Saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada penyelenggara dalam hal ini Pemuda Interupsi Institute dan saya merasa terpanggil, sehingga saya berbahagia bisa menyampaikan atau paling tidak memantik kepada tokoh-tokoh muda yang hari ini luar biasa,” ujar Yansen TP saat diberi kesempatan mengawali dialog.
Penulis buku Kaltar Rumah Kita ini berharap bisa berjumpa kembali saat dua puluh tahun ke depan dengan anak-anak muda yang berdialog dengannya, agar bisa melihat wajah-wajah mereka yang nanti sudah berubah bukan anak muda lagi, tapi menjadi orang dewasa dan kemudian menjadi pemimpin bangsa.
Perjalanan panjang Bangsa Indonesia, kata pria punya akronim nama YTP ini, tak terlepas dari pemuda. Peran pemuda sudah terlihat dari Tahun 1908, yaitu Kebangkitan Nasional, kemudian di Tahun 1928 Sumpah Pemuda di mana para pemuda dari berbagai pulau di Indonesia berikrar “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
Tak hanya itu, saat Indonesia merdeka yang diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada 17 Agustus 1945, tentu juga tak lepas dari peran pemuda dan termasuk juga perjalanan bangsa hingga saat ini.
“Kita bangga menjadi orang Indonesia. Kenapa, Indonesia itu sangat spesifik. Luar biasa. Tidak ada negara di dunia yang bertumbuh berkembang seperti Indonesia. Silakan cari,” kata YTP sambil menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lahir mulai dari gagasan-gagasan anak muda.
Oleh sebab itu pertemuan atau forum dialog publik seperti yang digagas oleh Pemuda Interupsi Institute menurut pria kelahiran Pa’Upan, Krayan Selatan 63 tahun silam ini, sangat baik, tepat dan strategis untuk bangsa.
“2024 adalah masa yang sangat menentukan masa depan bangsa kita. Mungkin sekarang ini kita masih sibuk mikir siapa presiden dan dari partai mana. Mudah-mudahan kita jangan terjebak dengan itu,” pesan Yansen.
Karena itu, ayah empat anak yang saat ini diamanahi masyarakat Kaltara sebagai Wakil Gubernur ini, mengharapkan perjumpaan dalam forum dialog publik seperti ini tidak terjadi hanya karena ada ia dan narasumber yang ada pada malam itu, tapi semua pihak juga melakukan.
“Ini embrio yang bagus untuk membangun demokrasi yang baik di Kaltara. Supaya apa yang kita harapkan hari ini ke depan itu ya kita awali dengan cara membentuk, mendorong, dan memotivasi semangat anak-anak muda,” ucapnya seraya mengharapkan ke depan bangsa kita kuat,karena pemudanya kuat.
Sebagai salah satu bagian dalam hal turut mengatur dan memimpin Kaltara bersama-sama membangun Kaltara, suami Ping Ding ini berharap anak-anak muda sekarang jangan ada keraguan lagi turut serta berpolitik. Turut serta berdemokrasi.
“Walau ada batasannya, sekalipun kalian masih muda, bukan berarti membatasi kalian tidak terjun di politik. Kalau kalian berani terjun ke dunia politik, berarti ada keberanian kalian untuk siap memimpin Indonesia ke depan,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini memberi motivasi.
Sementara itu, Muhammad Al Bahasyim, Chairman Pemuda Interupsi Institute mengatakan dialog publik dengan tema “Demokrasi, Anak Muda, dan Pemilu 2024” ini memberi pikiran-pikiran dan wawasan-wawasan baru dengan pengalaman dan latar belakang organisasi serta pengalaman masing-masing narasumber.
Untuk itu ia berharap seluruh peserta dialog mendapatkan pengetahuan yang baru dari narasumber. “Semoga diskusi kita pada malam ini bisa mencair dan tidak ada unsur kekakuan dan semua kita harap bisa menjadi pelopor perubahan untuk Bulungan, Kaltara dan Indonesia lebih luasnya,” harap Muhammad Al Bahasyim.
Pemuda Interupsi Institute, lanjut pemuda yang pernah diamanahi sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tanjung Selor ini, siap berkontribusi dalam menghidupkan pikiran-pikiran baru dan tidak membatasi kawan-kawan mulai dari tingkatan mahasiswa, pemuda dan siswa-siswi.
“Kita akan libatkan semua, kita akan berikan ruang pemahaman, pikiran dan tidak ada sekat bagi Pemuda Interupsi. Siapa pun bisa join dalam kegiatan Pemuda Interupsi dan siapapun bisa berkembang dalam kegiatan Pemuda Interupsi,” tegasnya. (PU3)

Add Comment