BANDUNG, Pelangi Utara – Perjuangan kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) hingga menjelang berakhirnya Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VII/2023 Jawa Barat, berbuah hasil.
Pada hari keenam (8/9/2023) atau sehari menjelang ditutupnya Fornas, kontingen Kaltara menambah 1 emas 3 perak dan 3 perunggu. Dengan tambahan tersebut, kontingen Kaltara mengoleksi 7 emas, 8 perak dan 8 perunggu.
Tambahan medali diperoleh dari induk organisasi olahraga (inorga) Beladiri Kempo Indonesia (BKI) yang bermain di Gymnasium Kompleks Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.
Emas diperoleh melalui pasangan Satrio Phanji – Aerin Olivia di nomor kata self defense kelompok umur pra kadet. Kempo juga menyumbang 1 perunggu lewat Sela Rahayu di nomor kata individual kelompok umur senior putri.

Dengan tambahan itu, kempo mengumpulkan 3 emas, 1 perak dan 2 perunggu dan berada di peringkat kedua perolehan medali kontingen di inorga BKI, di bawah Sumatera Selatan yang menjadi juara umum dengan 4 emas, 2 perak dan 1 perunggu. BKI Kaltara juga unggul di atas tuan rumah yang menempati posisi ketiga perolehan medali.
Hasil tersebut disambut baik Sekretaris BKI Kaltara, H. Syafruddin. Meski tidak mencapai target minimal 4 emas, namun hasil tersebut sudah cukup baik dari 16 medali yang diperebutkan.
“Dengan jumlah 16 emas yang diperebutkan, dapat 3 itu sudah luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, dari inorga Federasi Airsoft Indonesia (FAI), tim Kaltara mempersembahkan 2 perak dan 1 perunggu pada pertandingan di lapangan Lanud Sulaiman, Bandung. Medali perak dipersembahkan tim FAI Nunukan di kelas GBB dan tim Tarakan pada kelas FFA. Sedangkan medali perunggu dari tim FAI Tarakan di kelas speed hit.

Meskipun menurun dibanding Fornas VI/2021 di Palembang tahun lalu yang merebut medali emas, namun hasil tersebut dinilai Ketua FAI Kaltara, Nanang, cukup baik karena bertambah dari jumlah medali.
“Alhamdulillah. Artinya kemarin kita bisa nyumbang 2 medali, saat ini tambah 3 medali meskipun kita minus emas,” ungkapnya.
Di sisi lain, ia menyoroti penggunaan detektor pada rompi dan belum yang kurang peka dengan tembakan sehingga mempengaruhi penilaian. Ia berharap, ke depan peralatan tersebut hanya sebagai alat bantu saja, yang diutamakan adalah pantauan dari wasit atau marshal.
Sementara itu, tim beregu putra Kaltara mempersembahkan perak pada inorga Barisan Atlet Veteran Tenis Indonesia (Baveti) yang berlangsung di lapangan tenis indoor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Di final, Kaltara harus mengakui ketangguhan Jawa Tengah dengan skor tipis 1-2. Hasil itu menurun dibanding Fornas Sumatera Selatan yang merebut medali emas.
Sementara dari inorga domino dan mahjong (SORTI) masing-masing mempersembahkan perunggu. Domino meraih perunggu melalui nomor beregu putra. Sementara mahjong dari nomor big two.

Sekretaris KORMI Kaltara, Mukhlis Ramlan mensyukuri capaian tersebut sebagai karunia dari Allah SWT. “Lagi-lagi tak henti kita ucapkan syukur kepada Allah SWT yang memberikan begitu banyak kemudahan, Allah berikan kesehatan kepada seluruh pegiat dan official,” ujarnya.
“Tentu ini menjadi pelajaran berharga, banyak pengalaman yang kita dapatkan. Setiap Fornas tentu ada hikmah yang kita peroleh,” lanjutnya.
Atas hasil yang dicapai kontingen Kaltara, Mukhlis Ramlan mengaku mendapatkan apresiasi dari Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal A. Paliwang, SH, M.Hum serta Ketua KORMI Kaltara Dr. Yansen TP, M.Si.
Adapun kekurangan yang tampak, menjadi bahan dikoreksi untuk disempurnakan ke depan. Ia juga memohon maaf apabila terdapat kekurangan panitia dalam mempersiapkan kontingen Kaltara.
“Terima kasih kepada saudara-saudariku pegiat dan official yang telah berjuang memberikan yang terbaik untuk mengharumkan nama Kaltara di kancah nasional,” tutup Mukhlis Ramlan. (TIM MEDIA/PU3)
Add Comment